Pound Sterling (GBP) menghadapi tekanan setelah data CPI Inggris menunjukkan hasil yang lebih buruk dari yang diharapkan untuk bulan Maret. Inflasi utama meningkat 2,6% dibandingkan tahun lalu, di bawah perkiraan 2,7% dan angka 2,8% dari bulan Februari. CPI inti, yang tidak termasuk barang-barang seperti makanan, energi, alkohol, dan tembakau, juga naik 3,4% yang sesuai dengan prediksi tetapi sedikit turun dari 3,5% sebelumnya. CPI utama bulanan bertambah sebesar 0,3%, yang tidak memenuhi harapan dan lebih rendah dari angka sebelumnya yaitu 0,4%. Saat ini, GBPUSD sedikit pulih dari posisi terendahnya dan cenderung terus mengikuti tren naik yang ada.

Inflasi di sektor jasa menurun menjadi 4,7% dari 5,0%, yang memperkuat harapan akan kemungkinan penurunan suku bunga pada pertemuan kebijakan BoE yang akan datang di bulan Mei. Namun, kenaikan GBPUSD lebih didorong oleh melemahnya USD akibat perselisihan tarif dengan Tiongkok, yang baru saja meningkatkan tarif sebesar 245%,  banyak Ekonom melihat langkah ini sebagai strategi yang tidak menguntungkan karena bisa menyebabkan resesi dan kemunduran dalam perekonomian AS.

Dari sisi Analisis Teknikal, harga GBPUSD berpotensi bergerak Naik karena Indikator Moving Average telah melakukan Golden Cross (Persilangan Naik). Buy Area GBPUSD terbaik berada pada 1.32300 - 1.31900. Potensi pergerakan Naik GBPUSD dapat mencapai Resistance selanjutnya pada kisaran harga 1.32800 atau bahkan 1.33200.

DISCLAIMER: Isi konten bersifat spekulatif dan tidak menjamin silahkan lakukan riset lagi serta gunakan resiko manajemen sebelum melakukan transaksi

Ini bukan saran investasi. Kinerja masa lalu bukan indikasi hasil di masa depan. Modal Anda berisiko, silakan trading secara bertanggung jawab.

Penulis: Brahmantya Himawan