Pasangan mata uang USDJPY bisa melanjutkan penurunan mengikuti tren yang ada. Pasangan ini sedang mengalami penjualan karena Dolar AS (USD) sangat tertekan akibat konflik perdagangan yang semakin memanas antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Konflik tarif antara AS dan Tiongkok semakin meningkat setelah Presiden Donald Trump berkomitmen untuk mengurangi ketergantungan pada Tiongkok untuk mineral penting yang digunakan dalam berbagai sektor, termasuk teknologi dan pertahanan. Ketegangan dimulai saat Beijing mengimplementasikan tarif balasan terhadap kebijakan Trump, yang saat ini telah meningkat hingga 245%. Selain itu, prediksi bahwa Federal Reserve (Fed) akan secara signifikan menurunkan suku bunga tahun ini juga menjadi beban bagi Dolar AS.

Dalam konteks Negosiasi Tarif Jepang dengan Amerika, Trump menyampaikan bahwa ia akan ikut serta dalam negosiasi yang dipimpin oleh Departemen Keuangan dan Perdagangan AS. Ryosei Akazawa, menteri revitalisasi ekonomi Jepang, hadir di Washington untuk memimpin perbincangan. Hal tersebut memberi angin segar dan sentimen positif bagi Yen Jepang, selain sentimen positif tersebut penguatan masih berpotensi terjadi bagi JPY yang merupakan aset safe haven mata uang.

Dari sisi Analisis Teknikal, harga USDJPY berpotensi bergerak Turun karena Indikator Moving Average telah melakukan Death Cross (Persilangan Turun) harga Terhalang Garis Trendline Resistance. Sell Area USDJPY terbaik berada pada 142.850 - 143.300. Potensi pergerakan Turun USDJPY dapat mencapai Support selanjutnya pada kisaran harga 142.000 atau bahkan 141.000.

DISCLAIMER: Isi konten bersifat spekulatif dan tidak menjamin silahkan lakukan riset lagi serta gunakan resiko manajemen sebelum melakukan transaksi

Ini bukan saran investasi. Kinerja masa lalu bukan indikasi hasil di masa depan. Modal Anda berisiko, silakan trading secara bertanggung jawab.

Penulis: Brahmantya Himawan