Saham Apple berpotensi bangkit lagi, setelah raksasa teknologi ini melaporkan hasil laporan keuangannya yang mengalahkan ekspektasi Wall Street, dibantu oleh hasil yang lebih baik dari perkiraan di pasar utamanya, Tiongkok. Untuk kuartal yang berakhir pada tanggal 30 Maret, perusahaan melaporkan laba per saham sebesar $1,53 dan pendapatan sebesar $90,8 miliar. Pendapatan $1,50 per saham dan pendapatan $90,32 miliar.
Di China, yang telah menjadi fokus investor dalam beberapa bulan terakhir, penjualan turun 8% menjadi $16,37 miliar karena persaingan dari pesaing ponsel pintar domestik semakin ketat. Namun, angka ini tidak seburuk perkiraan para Investor sebesar $15,25 miliar.
Pendapatan dari bisnis layanan Apple, yang mencakup Apple Music, Apple TV+, dan iCloud, naik menjadi $23,87 miliar dari $20,91 miliar pada periode tahun lalu, mengalahkan ekspektasi sebesar $23,27 miliar. Penjualan Q1 perangkat wearable dan aksesoris mencapai $7,91 miliar, turun dari $8,76 miliar, dan penjualan iPad turun 16,7%. Penjualan Mac meningkat 3,9% dari tahun ke tahun. Hal ini dipandang baik bagi Investor Apple.
Dari sisi Inovasi, Apple baru-baru ini meluncurkan headset Vision Pro dan kabarnya akan meluncurkan versi baru tablet iPad-nya pada bulan Mei. CEO Apple Tim Cook sangat mendukung rencana AI generatif perusahaan melalui panggilan telepon dengan para analis, dan mengatakan bahwa teknologi baru ini dapat membantu mendorong permintaan akan perangkat kerasnya. Penjualan ponsel andalan perusahaan, iPhone, yang menyumbang sekitar setengah dari total pendapatan, turun menjadi $45,96 miliar dari $51,33 miliar pada periode yang sama tahun lalu, kurang dari perkiraan $46 miliar. Ke depan, Apple memperkirakan penjualan akan meningkat satu digit pada kuartal Juni.
Perusahaan juga mengumumkan program pembelian kembali saham senilai $110 miliar dan meningkatkan dividennya sebesar 4% menjadi $0,25 per saham. Para Investor senang dengan hal ini karena Apple secara konsisten menaikkan dividennya selama 12 tahun berturut-turut, yang merupakan bukti kesehatan finansial dan komitmennya untuk mengembalikan nilai kepada pemegang saham. Apple juga diperdagangkan mendekati level terendah dalam 52 minggu, menghadirkan peluang potensial bagi investor yang percaya pada fundamental perusahaan dalam jangka panjang.
Sentimen baik dari Warren Buffett terhadap raksasa teknologi tersebut tetap kuat. Dia sebelumnya memuji Apple sebagai "bisnis yang lebih baik" dibandingkan perusahaan lain dalam portofolio Berkshire. Warren Buffet mulai Investasi pada Apple sejak 2016 lalu hingga saat ini.
Pada sisi Teknikal Analisis saat ini Apple masih didominasi oleh Trend Bullish pada Timeframe mingguan dengan konfirmasi dari Indikator Moving Average. Selain Potensi kenaikan harga Apple saat ini didukung oleh Indikator Stochastic yang telah mengindikasikan harga memasuki zona Oversold serta harga yang telah berada pada area RBS (Resistance Become Support) yang menjadi area pijakan terbaik bagi kenaikan Apple. Potensi kenaikan harga Apple dalam jangka panjang dapat mencapai harga $200.00.
DISCLAIMER: Isi konten bersifat spekulatif dan tidak menjamin silahkan lakukan riset lagi serta gunakan resiko manajemen sebelum melakukan transaksi